• Tentang Olimpiade Humaniora VIII
  • Search form is empty!

  • WHAT'S NEW?

    Sejarah Singkat Terbentuknya Olimpiade Humaniora

    Seperti yang kita ketahui, Olimpiade Humaniora atau yang biasa di kenal dengan OH merupakan ajang olimpiade tahunan yang  diadakan oleh Fakultas Sastra dan Budaya (FSB) yang kemudian sekarang berganti nama menjadi  Fakultas Ilmu Budaya (FIB). Sebelumnya, OH bukanlah nama awal dari olimpiade ini. Mau tau lebih lanjut? Mari simak penjelasan berikut ini.
    Olimpiade humaniora (OH) adalah ajang olimpiade yang memperlombakan cabang ilmu humaniora tingat SMP dan SMA sederajat se Bali. OH rutin diadakan  setiap setahun  sekali oleh Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana. Tahun ini OH memasuki tahun kedelapan. Namun, tidak banyak yang tahu bagaimana awal mula terbentuknya olimpiade yang sudah berlangsung 8 tahun ini.
    Kenapa namanya olimpiade humaniora? Pertanyaan ini bisa dijawab dengan mudah.  Olimpiade artinya lomba yang cakupan wilayahnya sudah luas. Peserta tidak hanya datang dari beberapa wilayah atau kabupaten namun sudah mencakup satu provinsi yaitu provinsi Bali. Dan kata “humaniora” muncul karena lomba ini diadakan oleh fakultas yang mempelajari tentang ilmu sastra dan budaya. Dimana ilmu humaniora merupakan ilmu kemasyarakatan dan ilmu kemanusiaan oleh karena itu dinamakan Olimpiade Humaniora.
               Olimpiade Humaniora (OH) dicetuskan oleh Drs. I Nyoman Sama, M.Hum , PD III Fakultas Sastra dan Budaya tahun 2009. Beliaulah yang mencetuskan ide lomba ini dan sekaligus sebagai pendiri. Pertama kali ide perlombaan ini muncul bukanlah olimpiade tapi masih disebut “lomba” karena pihak fakultas masih meraba-raba. Mereka belum berani melangkah lebih jauh dengan menyebutnya olimpiade, oleh karena itu masih disebut lomba. Rencana awalnya, peserta lomba hanya meliputi wilayah Denpasar, Badung, Gianyar, dan Tabanan (sarbagita). Kemudian pihak fakultas melakukan audensi ke pihak Gubernur Bali, Walikota Denpasar dan Bupati Badung untuk memohon bantuan dana serta meminta dukungan acara ini. mereka menyarankan agar langsung saja lomba ini diadakan se-Bali. Akhirnya setelah mendapat saran itu, pihak FSB langsung menggebrak dan jadilah kata “lomba” berubah menjadi “olimpiade”. Selain memberikan dukungan dalam bentuk ide dan sekup wilayah peserta lomba, Gubernur Bali, Walikota Denpasar dan Bupati Badung juga memberi bantuan dana total sebanyak 20 juta rupiah. Rinciannya yaitu dari Gubernur Bali Rp. 10.000.000, Walikota Denpasar Rp. 5.000.000, dan Bupati Badung Rp. 5.000.000,.
    OH pertama hanya memperlombakan 4 cabang lomba yaitu KKTI, Essay, Debat Bahasa Inggris dan Mading. Untuk KKTI pesertanya adalah siswa SMP dan SMA sederajat sBali, Essay peserta SMP dan SMA sederajat, Debat Bahasa Inggris untuk siswa SMA sederajat, dan Mading untuk siswa SMP sederajat. Untuk kegiatan olimpiade yang terbilang masih seumur jagung bisa dikatan berhasil karena kegiatan ini berjalan cukup lancar dan respon dari para peserta lomba cukup bagus. Peserta lumayan banyak mencapai target, kepanitiaan lomba juga semangat, namun kekurangan hanya satu yaitu acara ini agak goyah di masalah keuangan. Berkat bantuan dari pihak Gubernur Bali, Walikota Denpasar dan Bupati Badung yang memberikan suntikan dana seperti yang sudah dijelaskan diatas ditambah lagi dengan uang pendaftaran peserta dan bantuan dari para dari sponsor. Pada saat itu pengiriman proposal ke sponsor hanya mendapat bantuan dari sponsor makanan saja, seperti jamur crispy, McD dan lain sebagainya.
    Ketua olimpiade humaniora yang pertama adalah Amrita mahasiswa jurusan Antropologi Fakultas Sastra dan Budaya. Ketua OH yang pertama ditunjuk langsung oleh PD III FSB. Suksesnya Olimpiade humaniora pertama kemudian dilanjutkan dengan olimpiade ke-2 dan terus berlanjut hingga tahun ini memasuki Olimpiade Humaniora yang ke-8.  Berikut adalah nama-nama ketua OH dari OH I sampai OH VIII :

    11.     Amrita (Antropologi)
    22.      Ida Ayu Kade Dwi Jati (Sastra Inggris)
    33.      Guna Yasa (Sastra Bali)
    44.      Nunik Suyani (Sastra Inggris)
    55.      Jana Utama (Sastra Inggris)
    66.      Dodik Aryawan (Sastra Inggris)
    77.     Giri Daridhas (Sastra Inggris)
    88.    I Komang Sukarma (Sastra Inggris)

    Nah, itu tadi sedikit informasi mengenai sejarah terbentuknya Olimpiade Humaniora Udayana. Semoga bermanfaat untuk kita semua. Tunggu informsi kami selanjutnya dengan terus mengikuti akun sosial media kami :

    Facebook         : Olimpiade Humaniora Udayana VIII
    Twitter            : @ohumanioraVIII
    Line                 : @tuk6022d   

    0 komentar:

    Posting Komentar